Wednesday 10 April 2019

[Mitos Jawa 2] 21 Mitos di Jawa, Khususnya Banyumas, Jawa Tengah, Bagian 2

[Mitos Jawa 2] 21 Mitos di Jawa, Khususnya Banyumas, Jawa Tengah, Bagian 2

Masterpiece dedepurnomo393.blogspot.com
My Own Property
     Mari kita lanjutkan lagi ulasan terkait mitos-mitos di tanah Jawa, Khususnya yang banyak berkembang di Banyumas, Jawa Tengah. Sebelumnya saya telah mengulas 20 Mitos di Jawa, Khususnya Banyumas, Jawa Tengah, Bagian 1. Kali ini saya akan melanjutkan ulasan mitos-mitos yang banyak berkembang di Jawa ke bagian 2. Langsung saja simak ulasan berikut ini:

21. Jangan makan pisang gandeng, nanti anaknya gandeng
Saat menemukan pisang yang gandeng (2 pisang nempel menjadi satu), maka kita dilarang untuk memakannya. Mitosnya adalah ketika makan pisang tersebut nanti anaknya bisa gandeng juga. Biasanya pisang seperti ini dimakan oleh orang tua yang sudah tidak memungkinkan untuk punya anak lagi. Mungkin maksudnya adalah makan pisangnya itu satu saja, jangan dua, biar yang satu lagi untuk yang lain.

22. Mata kanan kedutan, pertanda akan ada orang yang menemuinya
Pernah mengalami kedutan di mata sebelah kanan? Itu tandanya akan ada orang yang menemui kita atau kita akan bertemu dengan orang yang sudah lama tidak bertemu. Itu lah mitos yang berkembang. Namun, kalau mata kiri yang kedutan itu tandanya kita akan melihat sesuatu yang gaib, itu mitosnya sih. Kalau secara medis sih ketika mata kedutan itu tandanya kita sedang stress, kurang tidur, terlalu banyak kafein, dan sebagainya.

23. Lidah kegigit, pertanda akan makan daging
Sering ketika sedang makan kita menggigit lidah kita sendiri? Kalau mitosnya sih itu pertanda kita akan makan daging. Mungkin maksudnya biar kita tidak merasa sakit lagi dan kita akan makan daging ya itu daging lidah sendiri.

24. Tangan kedutan, pertanda akan menerima uang
Pernah tangan kalian kedutan? Jangan-jangan akan ada orang yang memberi uang ke kalian tuh? Itu sih mitosnya. Kalau secara medisnya itu terjadi karena kelelahan, habis olahraga, atau kerja, atau juga terkena gangguan saraf. Tapi kurang tahu juga pastinya.

25. Bunyi tokek ganjil, pertanda ada hantu
Kalau sering mendengar tokek yang berbunyi, coba kalian hitung berapa kali tokek berbunyi. Kalau mitosnya ketika tokek berbunyi jumlah hitungannya ganjil itu pertanda ada makhluk gaib di sekitar tempat tersebut. Serem ya? Boleh di coba, kok.

26. Bau ubi bakar, tanda ada gunderuwo
Kalau mitos yang satu ini juga sepertinya sudah banyak berkembang di masyarakat, atau hanya sebagian saja. Ketika tidak ada orang yang membakar ubi, namun tiba-tiba ada bau ubi bakar itu pertanda ada gunderuwo di sekitar tempat tersebut. Itu hanya mitos lho, bukan kepastian.

27. Tahi lalat di pundak tanda pekerja keras, di dekat bibir tanda cerewet
Mungkin banyak dari kita yang punya tahi lalat di beberapa bagian tubuh kita. Coba cek apakah tahi lalat kalian ada di pundak dan di deket bibir. Kalau mitos yang bekembang sih ketika ada tahi lalat di pundak itu tandanya orang yang pekerja keras. Lain halnya ketika tahi lalat di dekat bibir, maka itu tandanya dia orang yang cerewet. Benar atau tidaknya mitos tersebut, coba kalian amati orang yang mempunyai tahi lalat di bagian-bagian tersebut apakah mitos ini benar? Kalau sudah ada jawabannya bisa share di sini ya.


28. Melangkahi orang berarti hutang darah
Biasanya kalau kita melangkahi orang, kita langsung ditegur kalau kita hutang darah ke dia secangkir. Mungkin maksudnya adalah melangkahi orang itu tidak sopan. Makannya kita dilarang melakukan itu.

29. Menunjuk kuburan dengan jari, jarinya harus dijilat
Saat menunjuk ke kuburan dengan jari, maka jari harus dijilat. Kurang tahu kenapa, mungkin karena tidak baik, atau memang ada larangannya.

30. Gigi atas copot dibuang ke bawah, gigi bawah copot dibuang ke atas
Ini yang sering dilakukan ketika gigi copot. Kalau gigi bawah yang copot, maka harus dibuang ke atas, biasanya ke atas genteng atau atap. Tapi kalau gigi atas yang copot, gigi harus dibuang ke bawah atau tanah. Mitosnya ketika tidak melakukan itu, nanti giginya tidak tumbuh lagi.

31. Jangan meletakan tangan di atas kepala, nanti orang tuanya meninggal
Pasti sering ketika masih kecil kita menaruh tangan kita di atas kepala. Namun itu dilarang oleh orang tua karena mitosnya adalah ketika menaruh tangan diatas kepala nanti orang tuanya meninggal.

32. Jangan membuka dan memakai payung di dalam rumah, pertanda lelayu
Sejak kecil kita dilarang untuk memakai atau membiarkan payung terbuka di dalam rumah. Mitosnys karena membuka/memakai payung di dalam rumah itu pertanda lelayu. Mungkin maksudnya jangan memakai payung di dalam rumah karena mengganggu orang lain yang di rumah. Jadi lebih baik ditutup saja payungnya.

33. Jangan menjahit malam hari, nanti menutup pintu rezeki
Terkadang menjahit bisa kapan saja sesuai kebutuhan kita. Namun, tidak boleh malam hari. Itu karena ada mitos yang mengatakan jangan menjahit malam hari karena bisa menutup pintu rezeki. Mungkin maksudnya adalah jangan menjahit malam-malam takutnya tangan kita kena jarum karena dulu masih belum ada lampu yang terang seperti sekarang.

34. Jangan potong kuku dan rambut hari minggu, nanti pendek umur
Kalau kita mau memotong rambut atau kuku, biasanya tidak boleh di hari Minggu.  Kalau mitosnya sih karena bisa bikin pendek umur. Mungin karena memotong sesuatu yang panjang jadi pendek kali ya. Mungkin maksudnya adalah karena dalam agama disunnahkan untuk memotong pada hari Jum’at.

35. Kena tahi cicak pertanda akan kena sial
Mungkin kalian pernah atau bahkan sering kena tahi cicak? Iya, itulah yang bikin jengkel kenapa cicak sangat suka untuk buang kotoran di atas kita. Mitosnya kalau terkena tahi cicak maka kita akan kenal sial. Mungkin maksudnya sial ya itu tadi, kita terkena sial karena kena tahi cicak yang bikin jengkel.

36. Makan tidak habis nanti nasinya nangis
“Makanannya dihabiskan ya. Kalau ngga habis nanti nasinya nangis lho”. Itulah yang mungkin terdengar ketika kita makan namun tidka habis. Itu karena ada mitos yang bilang kalau makanannya tidak habis nanti nasinya bisa nangis. Mungkin maksudnya jangan sia-sia makanan yang ada, mubazir. Untuk mencari saja susah, kok dibuang-buang. Mungkin yang nangis orang yang mencari makanan tersebut karena sudah susah-susah mencari tapi malahan tidak dihabiskan, dan hanya dibuang.  

37. Kunang-kunang itu adalah kukunya orang yang sudah meninggal
Kalau kalian sering melihat kunang-kunang pasti sering berfikir kenapa munculnya hanya malam hari? Tubuh yang menyala dengan kelap kelip membuat kunang-kunang terlihat indah. Namun, kita merasa takut kalau ada kunang-kunang karena ada mitos yang mengatakan kalau kunang-kunang itu adalah jelmaan kukunya orang yang sudah meninggal. Karen mitos itu kita tidak berani untuk menangkap kunang-kunang karena takut yang punya kuku datang. Mungkin maksudnya adalah kita tidak boleh mengganggu kunang-kunang apalagi menangkapnya dan untuk mainan, kan kasihan. Jadi dengan adanya mitos ini maka kunang-kunangpun bebas dari gangguan anak-anak yang memang sukanya memaminkan sesuatu yang lucu dan menarik sepeti halnya kunang-kunang ini.

38. Jumlah nadi di tangan menandakan jumlah anaknya
Dulu pasti kalian sering cek jumlah nadi di lengan depan teman kalian kan? Tangan ditepuk-tepuk, buka tutup buka tutup, kemudian mengepal erat. Baru deh lengan di nadi diurut-urut dan dicek ada berapa nadinya. Biasanya ada dua atau tiga nadi di satu lengan, begitu juga dengan lengan yang satunya. Dengan begitu kita tahu nih berapa anak kita di masa depan. Tapi ini mungkin hanya permainan saja ya, jadi pastinya tidak tahu ada berapa calon anak kita nantinya. Atau sudah ada yang membuktikan? Bisa share di sini ya.

39. Bersiul untuk memanggil angin
Kalau masa kecil kalian sering main layangan mungkin kalian saat itu jadi avatar dengan kekuatan angin ya? Karena dengan bersiul maka angin bisa datang dan layanganpun akan bisa diterbangkan. Itu mitosnya mungkin yang berkembang, yaitu memanggil angin dengan bersiul. Pernah melakukan hal seprti itu?

40. Mengambil makanan sisa terakhir di wajan, nanti dapat istri sisa orang lain (Janda mungkin ya)
Terkadang memakan makanan sisa terakhir yang baru diambil dari wajan rasanya akan lebih enak. Kurang tahu kenapa bisa lebih enak. Namun biasanya dilarang karena ada mitos kalau mengambil dan memakanan makanan sisa tersebut besok kalau mempunyai istri itu sisa orang lain juga. Jadi khawatir ya? Dan biasanya makanan tersebut dimakan oleh orang tua. Mungkin maksudnya adalah kita lebih baik ambil yang sudah disiapkan saja. Jangan mengambil yang sisa karena mengganggu orang masak saja ya.

41. Istilah tidak “ilok”
Istilah inilah yang sering menjadi jurus ampuh untuk melengkapi ungkapan-ungkapan mitos tersebut diatas. Apa sebenarnya arti atau pengertian “ilok” itu? Misalnya, “Jangan memotong kuku malam-malam, ngga ilok, nanti umurnya pendek”.  Itulah contoh penggunaannya. Biasanya kata “ilok” ditempatkan setelah kalimat larangan (jangan memotong kuku malam-malam), barulah kata “ilok”, kemudian diikuti oleh kalimat akibat/mitosnya (nanti umurnya pendek). Mungkin kata “ilok” ini hampir sama artinya dengan kata “pamali” yang sering digunakan. Kata “ilok” ini juga biasanya digunakan untuk melengkapi ungkapan yang menunjukan tingkal laku seseorang atau melanggar kesopanan. Misalnya, “Jangan berani sama orang tua, ngga ilok!” Itulah contoh penggunaan kata “ilok” yang menunjukan adanya seruan atau larangan terhadap sesuatu tindakan yang tidak baik. Dalam kalimat tersebut kata “ngga ilok” mungkin bisa berarti “ngga sopan, ngga baik, ngga terpuji, tercela, dilarang” karena berkonotasi negatif. Kata “ilok juga bisa untuk menunjukan larangan terhadap ucapan yang tidak baik. Misalnya, “Jangan ngomong yang kotor, ngga ilok”. Itu juga berupa larangan/teguran atas ucapan yang tidak terpuji karena mengucapkan sesuatu yang kotor (misalnya: goblok, anjing, bangsat, dll). Jadi, secara umum kata “ilok” itu mungkin bisa berarti “pamali” atau berupa larangan atas tindakan/ucapan yang tidak baik, melanggar tata karma, melanggar kesopanan, dan perbuatan/perkataan yang tidak terpuji.
    
     Itulah ulasan terkait mitos di bagian kedua ini. Hampir semua mitos tersebut memang bermaksud baik sesuai dengan kondisi dan situasi saat itu. Biasanya digunakan sebagai senjata ampuh untuk menghadapi anak-anak yang bandel atau juga sebagai larangan terhadap sesuatu secara umum. Mungkin banyak mitos yang tidak masuk akal atau susah ketika dinalar, kenapa kok ada mitos seperti itu? Itulah hebatnya, karena dengan ungkapan yang susah dinalar ini akan membuat kita menjadi takut dan hanya bisa nurut saja karena terkesan ada sesuatu yang gaib yang tidak bisa kita sentuh lewat akal.

     Untuk melihat ulasan mitos sebelumnya, bisa baca di 20 Mitos di Jawa, KhususnyaBanyumas, Jawa Tengah, Bagian 1. Semoga bisa menjadi pembelajaran bagi kita dan semoga bermanfaat. Semoga sukses!

No comments:

Post a Comment

Komentarlah dengan bijak

Post Unggulan

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Wisata Edukasi dan Sejarah

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Wisata Edukasi dan Sejarah My Own Property Yogyakarta memang terkenal dengan beragam wisatanya...

Popular Posts