Showing posts with label Career. Show all posts
Showing posts with label Career. Show all posts

Monday, 8 July 2019

Contoh Surat Lamaran Kerja Menjadi Guru, Simpel dan Meyakinkan!

Contoh Surat Lamaran Kerja Menjadi Guru, Simpel dan Meyakinkan!

contoh surat lamaran kerja menjadi guru
My Own Property/Contoh Surat Lamaran Kerja Menjadi Guru

Saat kita ingin melamar pekerjaan, pastilah ada berkas-berkas yang harus disiapkan khususnya menjadi guru/pengajar. Salah satu yang berkas yang penting adalah surat lamaran pekerjaan. Bisa dibilang surat lamaran pekerjaan inilah yang menjadi amunisi utama. Surat lamaran ini bisa berupa ketikan komputer atau juga tulis tangan.

Lalu bagaimana cara menulis lamaran pekerjaan menjadi guru yang simple dan meyakinkan? Di sini ada beberapa hal yang perlu kita tuliskan.
Yang pertama, tentu menuliskan daerah dan tanggal pembuatan surat lamaran. Biasanya di pojok kanan atas.

Yang kedua, menuliskan sekolah tujuan. Biasanya diawali dengan menuliskan pemimpin sekolah atau yayasan yang dituju dan diikuti dengan alamat tujuan.

Yang ketiga, menuliskan hal atau tujuan mengirimkan surat tersebut. biasanya ditulis saja, “Lamaran Pekerjaan”.

Yang keempat, menuliskan salam pembukaan terlebih dahulu. Bisa, “Assalamu’alaikum”, atau “Dengan hormat”.

Yang kelima, menuliskan informasi pribadi kita seperti nama lengkap, alamat, umur, pendidikan terakhir, agama, dan yang paling penting adalah kontak, email, atau nomor HP/telepon yang bisa dihubungi. Mencantumkan kontak ini penting untuk memudahkan pihak terkait memberikan informasi.

Yang keenam, menuliskan tujuan menuliskan surat lamaran dan posisi yang dilamar. Ini juga penting agar pihak terkait bisa dengan mudah menempatkan posisi kerja sesuai lamarannya.

Yang ketujuh, melampirkan berkas-berkas utama dan pendukung. Berkas ini biasanya sudah ditentukan oleh pihak sekolah seperti CV, pas foto, ijazah, ktp, transkrip nilai, SKCK, surat keterangan sehat, dan sertifikat pendukung lainnya. Sebisa mungkin melampirkan semua berkas yang disyaratkan oleh pihak sekolah.

Yang kedelapan, yaitu penutup. Dalam bagian ini kita menyampaikan harapan dari penulisan surat lamaran ini. Harapan ini sebaiknya dituliskan dengan meyakinkan dan optimis, bukan mengira-mengira, pasrah atau pesimis. Kemudian diakhiri dengan ucapan terima kasih. Dan bisa diakhiri dengan salam penutupan.

Yang terakhir, adalah tanda tangan. Biasanya diawali dengan menuliskan daerah dan tanggal pembuatan, salam hormat, tanda tangan, dan menuliskan nama terang.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak contoh surat lamaran kerja menjadi guru berikut ini:



Surakarta, 17 Juni 2020

Kepada Yth.
Kepala SMA Negeri 1 Kayuputih
di
Surakarta

Hal: Lamaran Pekerjaan

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
            Nama                                        : Yogi Adi Pratama, S.Pd.
            Tempat, Tanggal Lahir            : Surakarta, 22 Mei 1991
            Pendidikan Terakhir                : S1 - Pendidikan Bahasa Inggris, UNNES   
            Alamat                                       : Ds. Kemuning, RT 01, RW 03,                                                                                                                  Kemuning, Surakarta, Jawa Tengah.
            Agama                                      : Islam
            No. HP/WA                               : 081231566899
            Email                                         : pratama.adi22@yahoo.com

Dengan ini mengajukan lamaran pekerjaan sebagai Pengajar Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Kayuputih. Sebagai bahan pertimbangan, dengan ini saya lampirkan:
1.      Curriculum Vitae (CV) 1 lembar.
2.      Foto kopi KTP 1 lembar.
3.      Pas foto 4x6 2 lembar.
4.      Foto kopi ijazah terakhir 1 lembar.
5.      Foto kopi transkrip nilai 1 lembar.
6.      Foto kopi Akta Mengajar 1 lembar.
7.      Sertifikat pendukung lainnya.

Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya sampaikan. Besar harapan saya agar dapat diterima sebagai Pengajar Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Kayuputih. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

                                                                                            Surakarta, 17 Juni 2020
                                                                                            Hormat saya,



                                                                                            Yogi Adi Pratama, S.Pd.



Itulah contoh surat lamaran kerja menjadi guru. Semoga bermanfaat…semoga sukses!


Baca Juga:

Wednesday, 3 April 2019

Contoh Tes Kerja di Perusahaan

Contoh Tes Kerja di Perusahaan

Masterpiece Indonesia
My Own Property

     Pada tahun 2017 lalu saya baru saja lulus dari salah satu universitas negeri di Indonesia (umum ya :)). Karena status saya sudah berubah nih dari mahasiswa menjadi job seeker (pencari kerja), saya berusaha melamar beberapa pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang saya, yaitu pendidikan. Namun karena pada saat itu belum ada yang nyantol, jadi saya coba untuk mendaftar ke perusahaan-perusahaan yang sebenarnya tidak relevan. Saya mencoba mencari perusahaan yang memberikan persyaratan untuk semua jurusan atau minimal yang sedikit relevan dengan bidang saya, yaitu Bahasa Inggris.

     Beberapa kali saya mencoba mencari peluang, hingga akhirnya saya mendapatkan info penerimaan pegawai dengan berbagai posisi di salah satu perusahaan garmen di Semarang. Setelah saya lihat beberapa posisi dan kualifikasinya, perhatian saya tertuju pada bagian staff export dengan kualifikasi yang dibutuhkan salah satunya adalah untuk semua jurusan. Saat itu saya masih bingung apa tugas staff export sebenarnya dan sebenarnya ini perusahaan apa yang saya lamar. Akhirnya saya bertanya ke mbah Google (Cari di internet) terkait apa itu bagian staff export dan tugasnya. Banyak referensi yang bisa saya baca saat itu. Akhirnya saya mencoba untuk menghubungi langsung HRD nya. Responnya cukup baik, dan saya disuruh untuk menemui HRD langsung dengan membawa berkas lamaran lengkap. Sebenarnya, saya diminta agar datang keesokan harinya, namun karena saya belum mempersiapkan segala sesuatunya, akhirnya saya minta untuk lusanya. Saya pun akhirnya berangkat dengan membawa berkas lamaran lengkap langsung ke perusahaan tersebut. Simak ulasan di bawah ini ya…

Hari Pertama (Kamis):
     Sesampainnya di sana, saya menuju ke pos satpam dan saya dicek dengan menggunakan detector, isi tas saya diperiksa, dan kemudian mengisi presensi buku tamu. Akhirnya saya pun masuk dan menemui HRD tersebut. Ternyata, di sana pun sudah banyak yang mengantri dan ada juga yang sedang mengerjakan tes. Akhirnya, saya pun dipanggil untuk menyerahkan berkas lamaran. Setelah beberapa menit kemudian saya diberi formulir pendaftaran yang berisi kurang lebih berupa:
1. Biodata pribadi (nama, ttl, alamat, kontak, dll)
2. Pengalaman kerja
3. Pendidikan
4. Pengetahuan tentang perusahaan tersebut
5. Orang yang perlu diberi rekomendasi jika ada lowongan
6. Posisi yang diinginkan
7. Gaji yang diinginkan, dll.

     Dan ternyata, setelah pengisian formulir pendaftaran selesai, saya langsung diberikan soal untuk tesnya pada saat itu juga. Tesnya kurang lebih berupa:
1. Tes Kompetensi Dasar (sekitar 90% soal hitungan)
2. Tes Kesehatan (kesehatan mata, tensi darah, berat badan, tinggi badan, riwayat penyakit, riwayat operasi)
3. Wawancara dengan HRD
4. Tes melanjutkan teks narrative dalam Bahasa Inggris 1 lembar HVS (tulis tangan)
5. Tes melanjutkan cerita dalam Bahasa Inggris1 lembar HVS (tulis tangan)
6. Tes menceritakan diri sendiri dalam Bahasa Inggris 1 lembar HVS (tulis tangan)
7. Tes menanggapi/memberikan pendapat/mengkritisi sebuah teks dalam Bahasa Inggris 1 lembar HVS (tulis tangan) 
8. Tes menggambar orang (bebas) lengkap dengan memberikan keterangan nama, umur, jenis kelamin, dan kegiatan yang sedang dilakukan
9. Menggambar pohon kayu selain pohon cemara, pohon kelapa dll (lupa apa saja yang tidak boleh)

     Tes tersebut dilaksanakan dalam satu hari dari sekitar jam 13.00 WIB sampai malam sekitar jam 19.00 WIB. Karena tesnya belum selesai dan saya harus menemui divisi yang saya lamar yaitu bagian export, maka saya diharuskan untuk berangkat lagi keesokan harinya. Akhirnya saya pun pulang ke kos teman, karena kebetulan ada temen yang di Semarang. Alhamdulillah!

Hari Kedua (Jum’at):
     Di hari kedua ini, saya diminta untuk menemui divisi export untuk melakukan sesi wawancara dengan manager di bagian export tersebut. Wawancara dilakukan di tempat yang berbeda dari tempat sebelumnya karena memang ada beberapa cabang. Kebetulan bagian export ini ada di GD 3, sedangkan kemarin di GD 1 dengan jarah yang lumayan jauh. Disini saya bertemu dengan kepala bagian export atau managernya. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya giliran saya pun tiba. Saya melakukan wawancara yang kurang lebih isinya adalah:
1. Pemaparan ranah kerja divisi export
Ranah kerjanya berupa melakukan pencatatan terkait kegiatan export barang.
2. Jam kerja
Jam kerja normal seharusnya 8 jam (07.00 WIB-15.00 WIB). Namun, diperusahaan tersebut biasanya ada lembur (keharusan bagi semua karyawan) sampai sekitar jam 20.00 WIB dan dianggap lembur. Khusus untuk bagian export, karena berhubungan dengan luar negeri, maka bagian export biasanya kerja di/sampai malam hari (menyesuaikan jam kerja luar negeri). Jadi harus benar-benar siap.
3. Gaji (pokok dan lembur)
Gaji pokok tentu diatas UMR. UMR Kabupaten Semarang saat itu sekitar 1.9 juta + jam lembur.
4. Tentang diri kita (seperti biasanya)
5. Pahit manisnya bekerja di bagian export (seperti yang saya ceritakan di atas)
6. Hal yang paling membahagiakan dalam hidup, dll.

     Wawancara hampir sebagian besar menggunakan Bahasa Inggris. Wawancara berlangsung cukup lama, yaitu sekitar dua jam dari sekitar  jam 16.00 sampai maghrib sekitar jam 18.00. Ternyata belum selesai sampai disini. Setelah selesai wawancara dengan manager export, esok harinya saya agar ke GD 1 lagi untuk bertemu dengan HRD dan meminta jadwal wawancara dengan manager utama perusahaan. 

Hari Ketiga (Sabtu):
Di hari ketiga ini saya datang lagi ke GD 1 karena masih ada tes dan wawancara lagi dengan manager utama. Kali ini tesnya masih lumayan banyak, yaitu:
1. Tes menulis pengalaman yang baik dalam Bahasa Inggris 1 lembar HVS
2. Tes menulis pengalaman yang buruk dalam Bahasa Inggris 1 lembar HVS 3
3. Tes menggambar pohon, orang, dan rumah (ada instruksinya tersendiri)
4. Tes kreplin (menghitung/ketahanan kerja)
     Setelah tes, seharusnya saat itu saya harus wawancara dengan manager utama perusahaan. Namun karena sedang tidak ditempat akhirnya saya harus menunda dulu, dan harus datang lagi esok harinya.

Hari Keempat (Senin):
     Ini adalah hari ke empat atau hari terakhir tes di GD. Inilah hari yang dibilang sebagai hari penentuan diterima atau tidaknya. Sayapun datang lagi ke GD 1 untuk tes lanjutan/terakhir yaitu untuk wawancara dengan manager utama perusahaan. Ternyata tidak hanya manager utama saja, tetapi juga ada psikolog dan HRD. Wawancara juga berlangsung cukup lama dan santai, mungkin hampir 3 jam. Di sini saya diberi minum, yaitu kopi dan air putih (mungkin biar kita rileks kali ya). Disini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang tajam, terutama dari manager dan psikolog. Saran saya, sebaiknya jawab semua pertanyaan dengan jujur karena psikolog pasti tahu kalau kita berbohong atau ada yang disembunyikan, dan juga jawab yang perlu dijawab dan jangan jawab jika tidak perlu. 

  Setelah sesi wawancara yang cukup sengit, akhirnya wawancarapun selesai. Saya akan diberitahukan apakah saya lolos dan diterima atau tidak sekitar seminggi setelah wawancara terkahir. Setelah sekian minggu saya menunggu, akhirnya saya sadar kalau saya tidak lolos alias ditolak . Mungkin tidak sesuai dengan criteria yang perusahaan butuhkan, berfikir positif saja. Sebenarnya sayapun masih bimbang karena apa yang saya lamar tidak sesuai dengan apa yang menjadi keinginan saya, yaitu di dunia pendidikan.       

      Setelah kita lihat, ternyata tahap demi tahap tes dari awal sampai akhir sangat singkat. Yaitu mulai dari tes pertama hingga ketiga tidak ada jeda harinya sama sekali. Sedangkan jeda dari tes ketiga dan keempat hanya satu hari itupun karena jeda hari minggu. Jadi benar-benar efisien waktu dan jelas alurnya.
    Demikianlah pengalaman yang bisa saya bagikan terkait tes melamar pekerjaan di salah satu perusahaan garmen di Semarang. GD itu hanya nama samara saja ya, jadi bukan nama asli atau singkatan asli dari nama perusahaannya ya. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi sebelum melakukan tes melamar pekerjaan di sebuah perusahaan. Semoga sukses!


Baca Juga:

Friday, 20 April 2018

10 Tips Menghadapi Wawancara Kerja

10 Tips Menghadapi Wawancara Kerja

tips interview
My Own Property/10 Tips Interview
Hal yang bisa dibilang menegangkan saat melamar pekerjaan adalah sesi wawancara. Sesi dimana kita akan terlihat kesiapannya dan pribadiannya. Lalu bagaimana menghadapinya? Kali ini saya akan berbagi tips menghadapi wawancara kerja. Tips ini merupakan hasil dari pengalaman pribadi ketika melamar pekerjaan di salah satu instansi swasta. Mungkin tiap-tiap individu akan berbeda, namun apa salahnya jika berbagi pengalaman agar menjadi bahan pertimbangan untuk menghadapi wawancara kedepannya. Berikut tipsnya:
1. Masuk ruang wawancara dalam keadaan tenang (tidak gugup/grogi)
Kesan pertama ketika masuk ruang wawancara haruslah terlihat percaya diri dan tenang (tidak gugup). Kuncinya adalah tenangkan diri benar-benar sebelum masuk ruangan, tarik nafas, dan jangan gugup. Ketika dari awal sudah terlihat gugup, maka akan mengakibatkan pikiran buyar (ng-blank), terbata-bata ketika berbicara, dan berkeringat dingin. Usahakan kuasai diri dari awal hingga akhir.

2. Duduk ketika sudah dipersilahkan
Ketika sudah masuk ruang wawancara janganlah langsung duduk walaupun kursi sudah disediakan. Duduklah ketika sudah dipersilahkan karena bisa jadi ini menjadi nilai tambah untuk kita. Duduklah dengan rileks.

3. Berjabat tangan
Berjabat tangan adalah hal yang baik dengan siapapun, termasuk dengan pewawancara. Berjabat tanganlah jika sesama laki-laki/sesama perempuan. Ketika berjabat tangan usahakan dengan penuh kepercayaan diri, yaitu dengan berjabat tangan dengan erat (sewajarnya), jangan terlalu lembut, tapi juga jangan terlalu kencang. Berjabat tangan bisa dilakukan saat awal dan akhir wawancara.

4. Senyum kesan pertama
Senyum bisa menjadi senjata ampuh untuk meluluhkan pewawancara. Senyumlah sewajarnya sebagai kesan pertama agar suasana terlihat lebih tenang.

5. Jangan terburu-buru menjawab pertanyaan
Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara bisa jadi merupakan pertanyaan yang ringan. Namun, jangan sampai terkecoh dengan langsung menjawab dengan asal-asalan. Pahami dan pikirkanlah dulu matang-matang sehingga jawabannya bisa memenuhi harapan si pewawancara. Berikanlah jawaban yang terbaik.

6. Percaya diri dalam menjawab pertanyaan
Usahakan jawablah setiap pertanyaan dengan percaya diri untuk memenuhi harapan si pewawancara. Jawaban yang tidak percaya diri hanya akan membuat bumerang bagi kita.

7. Jangan bertele-tele
Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan dengan langsung ke inti jawaban. Jangan menjawab dengan bertele-tele karena akan terlihat ragu dan tidak percaya diri.

8. Gunakan gesture sewajarnya
Saat bebricara, usahakan kurangi penggunaan gesture yang berlebihan. Gesture atau bahasa tubuh memang sangat membantu ketika seseorang berbicara, namun penggunaan bahasa tubuh yang berlebihan mengakibatkan komunikasi kurang efektif.

9. Pandangan ke arah pewawancara
Saat mendengarkan dan menjawab ketika wawancara sebaiknya pandangan kita tertuju ke pewawancara. Jangan mengalihkan pandangan ke bawah, ke atas, ataupun ke samping. Saat pewawancara berbicara atau bertanya berilah perhatian dengan menampakan keseriusan mendengarkan. Kemudian saat menjawab pertanyaan pastikan pandangan kita tertuju ke pewawancara untuk menunjukan bahwa kita jujur dan percaya diri dalam menjawab.

10. Saat setuju atau menyanggah pewawancara
Saat wawancara biasanya kita diberi kesempatan untuk memberikan argumen ataupun memberikan tanggapan terhadap suatu kasus ataupun pendapat pewawancara. Biasanya ini terdapat di sesi wawancara yang lebih mengarah ke diskusi. Saat kita setuju dengan pendapat/kasus yang diberikan oleh pewawancara sebaiknya kita menunjukan kalimat setuju dengan memberikan dasar pada pendapat kita dan berilah sedikit pendapat yang mendukung. Kemudian jika tidak setuju/menyanggah pastikan menggunakan kalimat yang santun juga. Janganlah langsung menyalahkan, namun berilah pendapat yang berbeda yang berdasar dan bersumber. Ini tentunya akan memberikan nilai lebih tersendiri bagi kita.

Demikian beberapa tips yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat!

Contoh Wawancara Kerja Menjadi Guru

Contoh Wawancara Kerja Menjadi Guru

contoh wawancara kerja menjadi guru
My Own Property/Contoh Wawancara Kerja Menjadi Guru
Pengalaman memang menjadi sesuatu yang dianggap ampuh untuk menjadi refleksi di masa mendatang. Dengan pengalaman, seseorang akan lebih bisa mempersiapkan apa yang perlu disiapkan. Tentunya pengalaman itu bisa didapat dari pengalaman pribadi yang dialami ataupun pengalaman yang didapat secara cuma-cuma dari pengalaman seseorang melalui cerita. Nah, di sini saya akan sedikit berbagi pengalaman wawancara kerja menjadi seorang guru. Pengalaman ini saya dapatkan ketika saya mendaftar sebagai calon guru di salah satu lembaga pendidikan swasta di Purwokerto. Sebelumnya, saya telah lulus seleksi tahap 1, yaitu seleksi berkas yang kemudian berlanjut ke seleksi tahap 2, yaitu wawancara. Tentunya perjalanan masih panjang karena masih ada beberapa tes lagi sebelum dinyatakan lolos, yaitu seleksi tahap 3 microteaching, seleksi tahap 4 tes kesehatan. Jika sudah dinyatakan lolos barulah mengikuti job training selama satu bulan. Berikut pengalaman mengikuti tes wawancara menjadi seorang guru di lembaga pendidikan swasta.

Setelah dinyatakan lolos seleksi tahap 1, berlanjut ke tahap 2 yaitu wawancara. Wawancara ini terdiri dari 3 tim pewawancara, dan kebetulan saya masuk ke tim 2. Wawancara terdiri dari tiga sesi, yaitu kepegawaian, pendidikan, dan keagamaan. Masing-masing sesi berada di ruangan yang berbeda dengan satu orang pewawancara yang berpengalaman dibidangnya. Urutan sesi wawancara dilakukan secara acak, dan saya mulai dari kepegawaian, keagamaan, dan terakhir pendidikan.

1. KEPEGAWAIAN
Pada sesi ini ada beberapa pertanyaan yang diajukan terkait pribadi, seperti nama, asal univerisitas, orang tua, dan organisasi yang diikuti. Kemudian pertanyaan terkait kompetensi mengajar seperti kompetensi guru, tugas guru, sifat yang harus dimiliki seorang guru. Lalu berlanjut ke pertanyaan terkait surat pernyataan yang telah diberi sebelumnya, apakah ada yang ingin ditanyakan. Silahkan tanya apa saja terkait isi surat pernyataan agar tidak terjadi kesalahpahaman setelah dinyatakan lolos. Pada bagian ini intinya berisi tentang loyalitas terhadap lembaga. Apakah kita dirasa siap mendedikasikan diri untuk lembaga secara totalitas dan siap menjaga loyalitas terhadap lembaga. Diri kita masing-masinglah yang tahu tentunya.

2. KEAGAMAAN
Mungkin karena ini adalah lembaga pendidikan berbasis agama Islam, jadi ada sesi keagamaan. Dalam sesi ini ada beberapa pertanyaan yang diajukan yang berhubungan dengan aplikasi agama dalam kehidupan sehari-hari. Yang pertama tentang data pribadi seperti nama, asal universitas, asal daerah, tahun kelulusan, dan pengalaman kerja. Kemudian masuk ke intinya yaitu tentang kepahaman agama, seperti doa sehari-hari (doa masuk dan keluar masjid, doa memakai pakaian, doa sebelum dan sesudah makan, doa masuk dan keluar wc), bacaan dalam sholat (bacaan iftitah, duduk di antara dua sujud, rukuk, sujud, tasyahud akhir, dan qunut), hafalan Al Qur’an (baca 3 surat yang dihafal), dan membaca Al Qur’an. Kemudian aktifitas selama kuliah, organisasi apa saja yang diikuti dan sebagai apa. Yang terkahir adalah pertanyaan sekaligus diskusi terkait kondisi Islam saat ini, baik di Indonesia maupun dunia.

3. PENDIDIKAN
Pada sesi ini wawancara lebih santai karena bisa dibilang seperti diskusi terkait dunia pendidikan. Pertama tentu pertanyaan terkait latar belakang kita seperti nama, asal daerah, asal universitas dan sebagainya. Kemudian saya diminta untuk mempraktekan bagaimana memperkenalkan diri pertama kali di kelas. Setelah itu sesi wawancara ini lebih santai karena pewawancara memberikan sebuah gambaran atau kasus terkait dunia pendidikan saat itu, kemudian saya disuruh memberi tanggapan. Begitu seterusnya diskusi terkait bagaimana menjadi guru yang baik, siapa yang berperan penting dalam mengatasi pendidikan, dan sebagainya. Mungkin lebih ditekankan kepada sikap kita terkait kondisi pendidikan saat itu. Setelah itu menanyakan terkait buku apa saja yang sudah dibaca terkait mengajar dan bagaimana isinya. Mungkin pada sesi ini terkesan santai karena banyak diskusi dan berargumen, tapi perlu disadari bahwa argumen yang kita sampaikan juga sebaiknya berdasar sehingga lebih memperkuat argumen kita.

Itulah pengalaman wawancara yang bisa saya bagikan. Dalam menghadapi wawancara sebaiknya kita lebih siap lagi persiapannya. Usahakan jangan terlihat gugup dan bersikap lebih percaya diri sejak awal masuk ruang wawancara. Karena ketika kita gugup dan tidak percaya diri akan membuat kita terlihat tidak siap yang mengakibatkan terbata-bata dalam menjawab pertanyaan, pikiran menjadi buyar (blank), dan berkeringat dingin. Semoga bermanfaat!

Baca Juga:



Post Unggulan

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Wisata Edukasi dan Sejarah

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Wisata Edukasi dan Sejarah My Own Property Yogyakarta memang terkenal dengan beragam wisatanya...

Popular Posts