[Mitos Jawa 2] 21 Mitos di Jawa, Khususnya Banyumas, Jawa
Tengah, Bagian 2
My Own Property |
Mari kita lanjutkan lagi ulasan terkait mitos-mitos di tanah
Jawa, Khususnya yang banyak berkembang di Banyumas, Jawa Tengah. Sebelumnya
saya telah mengulas 20 Mitos di Jawa, Khususnya Banyumas, Jawa Tengah,
Bagian 1. Kali ini saya akan melanjutkan ulasan mitos-mitos yang banyak
berkembang di Jawa ke bagian 2. Langsung saja simak ulasan berikut ini:
21. Jangan makan pisang gandeng, nanti anaknya gandeng
Saat menemukan pisang yang gandeng (2 pisang nempel menjadi
satu), maka kita dilarang untuk memakannya. Mitosnya adalah ketika makan pisang
tersebut nanti anaknya bisa gandeng juga. Biasanya pisang seperti ini dimakan
oleh orang tua yang sudah tidak memungkinkan untuk punya anak lagi. Mungkin
maksudnya adalah makan pisangnya itu satu saja, jangan dua, biar yang satu lagi
untuk yang lain.
22. Mata kanan kedutan, pertanda akan ada orang yang
menemuinya
Pernah mengalami kedutan di mata sebelah kanan? Itu tandanya
akan ada orang yang menemui kita atau kita akan bertemu dengan orang yang sudah
lama tidak bertemu. Itu lah mitos yang berkembang. Namun, kalau mata kiri yang
kedutan itu tandanya kita akan melihat sesuatu yang gaib, itu mitosnya sih.
Kalau secara medis sih ketika mata kedutan itu tandanya kita sedang stress,
kurang tidur, terlalu banyak kafein, dan sebagainya.
23. Lidah kegigit, pertanda akan makan daging
Sering ketika sedang makan kita menggigit lidah kita
sendiri? Kalau mitosnya sih itu pertanda kita akan makan daging. Mungkin
maksudnya biar kita tidak merasa sakit lagi dan kita akan makan daging ya itu
daging lidah sendiri.
24. Tangan kedutan, pertanda akan menerima uang
Pernah tangan kalian kedutan? Jangan-jangan akan ada orang
yang memberi uang ke kalian tuh? Itu sih mitosnya. Kalau secara medisnya itu
terjadi karena kelelahan, habis olahraga, atau kerja, atau juga terkena
gangguan saraf. Tapi kurang tahu juga pastinya.
25. Bunyi tokek ganjil, pertanda ada hantu
Kalau sering mendengar tokek yang berbunyi, coba kalian
hitung berapa kali tokek berbunyi. Kalau mitosnya ketika tokek berbunyi jumlah
hitungannya ganjil itu pertanda ada makhluk gaib di sekitar tempat tersebut.
Serem ya? Boleh di coba, kok.
26. Bau ubi bakar, tanda ada gunderuwo
Kalau mitos yang satu ini juga sepertinya sudah banyak
berkembang di masyarakat, atau hanya sebagian saja. Ketika tidak ada orang yang
membakar ubi, namun tiba-tiba ada bau ubi bakar itu pertanda ada gunderuwo di
sekitar tempat tersebut. Itu hanya mitos lho, bukan kepastian.
27. Tahi lalat di pundak tanda pekerja keras, di dekat
bibir tanda cerewet
Mungkin banyak dari kita yang punya tahi lalat di beberapa
bagian tubuh kita. Coba cek apakah tahi lalat kalian ada di pundak dan di deket
bibir. Kalau mitos yang bekembang sih ketika ada tahi lalat di pundak itu
tandanya orang yang pekerja keras. Lain halnya ketika tahi lalat di dekat
bibir, maka itu tandanya dia orang yang cerewet. Benar atau tidaknya mitos
tersebut, coba kalian amati orang yang mempunyai tahi lalat di bagian-bagian
tersebut apakah mitos ini benar? Kalau sudah ada jawabannya bisa share di sini
ya.
28. Melangkahi orang berarti hutang darah
Biasanya kalau kita melangkahi orang, kita langsung ditegur
kalau kita hutang darah ke dia secangkir. Mungkin maksudnya adalah melangkahi
orang itu tidak sopan. Makannya kita dilarang melakukan itu.
29. Menunjuk kuburan dengan jari, jarinya harus dijilat
Saat menunjuk ke kuburan dengan jari, maka jari harus
dijilat. Kurang tahu kenapa, mungkin karena tidak baik, atau memang ada larangannya.
30. Gigi atas copot dibuang ke bawah, gigi bawah copot
dibuang ke atas
Ini yang sering dilakukan ketika gigi copot. Kalau gigi
bawah yang copot, maka harus dibuang ke atas, biasanya ke atas genteng atau
atap. Tapi kalau gigi atas yang copot, gigi harus dibuang ke bawah atau tanah.
Mitosnya ketika tidak melakukan itu, nanti giginya tidak tumbuh lagi.
31. Jangan meletakan tangan di atas kepala, nanti orang
tuanya meninggal
Pasti sering ketika masih kecil kita menaruh tangan kita di
atas kepala. Namun itu dilarang oleh orang tua karena mitosnya adalah ketika
menaruh tangan diatas kepala nanti orang tuanya meninggal.
32. Jangan membuka dan memakai payung di dalam rumah,
pertanda lelayu
Sejak kecil kita dilarang untuk memakai atau membiarkan
payung terbuka di dalam rumah. Mitosnys karena membuka/memakai payung di dalam
rumah itu pertanda lelayu. Mungkin maksudnya jangan memakai payung di dalam
rumah karena mengganggu orang lain yang di rumah. Jadi lebih baik ditutup saja
payungnya.
33. Jangan menjahit malam hari, nanti menutup pintu
rezeki
Terkadang menjahit bisa kapan saja sesuai kebutuhan kita.
Namun, tidak boleh malam hari. Itu karena ada mitos yang mengatakan jangan
menjahit malam hari karena bisa menutup pintu rezeki. Mungkin maksudnya adalah
jangan menjahit malam-malam takutnya tangan kita kena jarum karena dulu masih
belum ada lampu yang terang seperti sekarang.
34. Jangan potong kuku dan rambut hari minggu, nanti
pendek umur
Kalau kita mau memotong rambut atau kuku, biasanya tidak
boleh di hari Minggu. Kalau mitosnya sih
karena bisa bikin pendek umur. Mungin karena memotong sesuatu yang panjang jadi
pendek kali ya. Mungkin maksudnya adalah karena dalam agama disunnahkan untuk
memotong pada hari Jum’at.
35. Kena tahi cicak pertanda akan kena sial
Mungkin kalian pernah atau bahkan sering kena tahi cicak?
Iya, itulah yang bikin jengkel kenapa cicak sangat suka untuk buang kotoran di
atas kita. Mitosnya kalau terkena tahi cicak maka kita akan kenal sial. Mungkin
maksudnya sial ya itu tadi, kita terkena sial karena kena tahi cicak yang bikin
jengkel.
36. Makan tidak habis nanti nasinya nangis
“Makanannya dihabiskan ya. Kalau ngga habis nanti nasinya
nangis lho”. Itulah yang mungkin terdengar ketika kita makan namun tidka
habis. Itu karena ada mitos yang bilang kalau makanannya tidak habis nanti
nasinya bisa nangis. Mungkin maksudnya jangan sia-sia makanan yang ada,
mubazir. Untuk mencari saja susah, kok dibuang-buang. Mungkin yang nangis orang
yang mencari makanan tersebut karena sudah susah-susah mencari tapi malahan
tidak dihabiskan, dan hanya dibuang.
37. Kunang-kunang itu adalah kukunya orang yang sudah
meninggal
Kalau kalian sering melihat kunang-kunang pasti sering
berfikir kenapa munculnya hanya malam hari? Tubuh yang menyala dengan kelap
kelip membuat kunang-kunang terlihat indah. Namun, kita merasa takut kalau ada
kunang-kunang karena ada mitos yang mengatakan kalau kunang-kunang itu adalah
jelmaan kukunya orang yang sudah meninggal. Karen mitos itu kita tidak berani
untuk menangkap kunang-kunang karena takut yang punya kuku datang. Mungkin
maksudnya adalah kita tidak boleh mengganggu kunang-kunang apalagi menangkapnya
dan untuk mainan, kan kasihan. Jadi dengan adanya mitos ini maka
kunang-kunangpun bebas dari gangguan anak-anak yang memang sukanya memaminkan
sesuatu yang lucu dan menarik sepeti halnya kunang-kunang ini.
38. Jumlah nadi di tangan menandakan jumlah anaknya
Dulu pasti kalian sering cek jumlah nadi di lengan depan
teman kalian kan? Tangan ditepuk-tepuk, buka tutup buka tutup, kemudian
mengepal erat. Baru deh lengan di nadi diurut-urut dan dicek ada berapa
nadinya. Biasanya ada dua atau tiga nadi di satu lengan, begitu juga dengan
lengan yang satunya. Dengan begitu kita tahu nih berapa anak kita di masa
depan. Tapi ini mungkin hanya permainan saja ya, jadi pastinya tidak tahu ada
berapa calon anak kita nantinya. Atau sudah ada yang membuktikan? Bisa share di
sini ya.
39. Bersiul untuk memanggil angin
Kalau masa kecil kalian sering main layangan mungkin kalian
saat itu jadi avatar dengan kekuatan angin ya? Karena dengan bersiul maka angin
bisa datang dan layanganpun akan bisa diterbangkan. Itu mitosnya mungkin yang
berkembang, yaitu memanggil angin dengan bersiul. Pernah melakukan hal seprti itu?
40. Mengambil makanan sisa terakhir di wajan, nanti dapat
istri sisa orang lain (Janda mungkin ya)
Terkadang memakan makanan sisa terakhir yang baru diambil
dari wajan rasanya akan lebih enak. Kurang tahu kenapa bisa lebih enak. Namun
biasanya dilarang karena ada mitos kalau mengambil dan memakanan makanan sisa
tersebut besok kalau mempunyai istri itu sisa orang lain juga. Jadi khawatir
ya? Dan biasanya makanan tersebut dimakan oleh orang tua. Mungkin maksudnya
adalah kita lebih baik ambil yang sudah disiapkan saja. Jangan mengambil yang
sisa karena mengganggu orang masak saja ya.
41. Istilah tidak “ilok”
Istilah inilah yang sering menjadi jurus ampuh untuk
melengkapi ungkapan-ungkapan mitos tersebut diatas. Apa sebenarnya arti atau
pengertian “ilok” itu? Misalnya, “Jangan memotong kuku malam-malam, ngga
ilok, nanti umurnya pendek”. Itulah
contoh penggunaannya. Biasanya kata “ilok” ditempatkan setelah kalimat larangan
(jangan memotong kuku malam-malam), barulah kata “ilok”, kemudian diikuti oleh
kalimat akibat/mitosnya (nanti umurnya pendek). Mungkin kata “ilok” ini hampir
sama artinya dengan kata “pamali” yang sering digunakan. Kata “ilok” ini juga
biasanya digunakan untuk melengkapi ungkapan yang menunjukan tingkal laku
seseorang atau melanggar kesopanan. Misalnya, “Jangan berani sama orang tua,
ngga ilok!” Itulah contoh penggunaan kata “ilok” yang menunjukan adanya
seruan atau larangan terhadap sesuatu tindakan yang tidak baik. Dalam kalimat
tersebut kata “ngga ilok” mungkin bisa berarti “ngga sopan, ngga
baik, ngga terpuji, tercela, dilarang” karena berkonotasi negatif. Kata
“ilok juga bisa untuk menunjukan larangan terhadap ucapan yang tidak baik.
Misalnya, “Jangan ngomong yang kotor, ngga ilok”. Itu juga berupa larangan/teguran
atas ucapan yang tidak terpuji karena mengucapkan sesuatu yang kotor (misalnya:
goblok, anjing, bangsat, dll). Jadi, secara umum kata “ilok” itu mungkin bisa
berarti “pamali” atau berupa larangan atas tindakan/ucapan yang tidak baik,
melanggar tata karma, melanggar kesopanan, dan perbuatan/perkataan yang tidak
terpuji.
Itulah
ulasan terkait mitos di bagian kedua ini. Hampir semua mitos tersebut memang
bermaksud baik sesuai dengan kondisi dan situasi saat itu. Biasanya digunakan
sebagai senjata ampuh untuk menghadapi anak-anak yang bandel atau juga sebagai
larangan terhadap sesuatu secara umum. Mungkin banyak mitos yang tidak masuk
akal atau susah ketika dinalar, kenapa kok ada mitos seperti itu? Itulah
hebatnya, karena dengan ungkapan yang susah dinalar ini akan membuat kita
menjadi takut dan hanya bisa nurut saja karena terkesan ada sesuatu yang gaib
yang tidak bisa kita sentuh lewat akal.
Untuk
melihat ulasan mitos sebelumnya, bisa baca di 20 Mitos di Jawa, KhususnyaBanyumas, Jawa Tengah, Bagian 1. Semoga bisa menjadi pembelajaran bagi kita
dan semoga bermanfaat. Semoga sukses!
No comments:
Post a Comment
Komentarlah dengan bijak