Friday, 20 April 2018

Contoh Wawancara Kerja Menjadi Guru

Contoh Wawancara Kerja Menjadi Guru

contoh wawancara kerja menjadi guru
My Own Property/Contoh Wawancara Kerja Menjadi Guru
Pengalaman memang menjadi sesuatu yang dianggap ampuh untuk menjadi refleksi di masa mendatang. Dengan pengalaman, seseorang akan lebih bisa mempersiapkan apa yang perlu disiapkan. Tentunya pengalaman itu bisa didapat dari pengalaman pribadi yang dialami ataupun pengalaman yang didapat secara cuma-cuma dari pengalaman seseorang melalui cerita. Nah, di sini saya akan sedikit berbagi pengalaman wawancara kerja menjadi seorang guru. Pengalaman ini saya dapatkan ketika saya mendaftar sebagai calon guru di salah satu lembaga pendidikan swasta di Purwokerto. Sebelumnya, saya telah lulus seleksi tahap 1, yaitu seleksi berkas yang kemudian berlanjut ke seleksi tahap 2, yaitu wawancara. Tentunya perjalanan masih panjang karena masih ada beberapa tes lagi sebelum dinyatakan lolos, yaitu seleksi tahap 3 microteaching, seleksi tahap 4 tes kesehatan. Jika sudah dinyatakan lolos barulah mengikuti job training selama satu bulan. Berikut pengalaman mengikuti tes wawancara menjadi seorang guru di lembaga pendidikan swasta.

Setelah dinyatakan lolos seleksi tahap 1, berlanjut ke tahap 2 yaitu wawancara. Wawancara ini terdiri dari 3 tim pewawancara, dan kebetulan saya masuk ke tim 2. Wawancara terdiri dari tiga sesi, yaitu kepegawaian, pendidikan, dan keagamaan. Masing-masing sesi berada di ruangan yang berbeda dengan satu orang pewawancara yang berpengalaman dibidangnya. Urutan sesi wawancara dilakukan secara acak, dan saya mulai dari kepegawaian, keagamaan, dan terakhir pendidikan.

1. KEPEGAWAIAN
Pada sesi ini ada beberapa pertanyaan yang diajukan terkait pribadi, seperti nama, asal univerisitas, orang tua, dan organisasi yang diikuti. Kemudian pertanyaan terkait kompetensi mengajar seperti kompetensi guru, tugas guru, sifat yang harus dimiliki seorang guru. Lalu berlanjut ke pertanyaan terkait surat pernyataan yang telah diberi sebelumnya, apakah ada yang ingin ditanyakan. Silahkan tanya apa saja terkait isi surat pernyataan agar tidak terjadi kesalahpahaman setelah dinyatakan lolos. Pada bagian ini intinya berisi tentang loyalitas terhadap lembaga. Apakah kita dirasa siap mendedikasikan diri untuk lembaga secara totalitas dan siap menjaga loyalitas terhadap lembaga. Diri kita masing-masinglah yang tahu tentunya.

2. KEAGAMAAN
Mungkin karena ini adalah lembaga pendidikan berbasis agama Islam, jadi ada sesi keagamaan. Dalam sesi ini ada beberapa pertanyaan yang diajukan yang berhubungan dengan aplikasi agama dalam kehidupan sehari-hari. Yang pertama tentang data pribadi seperti nama, asal universitas, asal daerah, tahun kelulusan, dan pengalaman kerja. Kemudian masuk ke intinya yaitu tentang kepahaman agama, seperti doa sehari-hari (doa masuk dan keluar masjid, doa memakai pakaian, doa sebelum dan sesudah makan, doa masuk dan keluar wc), bacaan dalam sholat (bacaan iftitah, duduk di antara dua sujud, rukuk, sujud, tasyahud akhir, dan qunut), hafalan Al Qur’an (baca 3 surat yang dihafal), dan membaca Al Qur’an. Kemudian aktifitas selama kuliah, organisasi apa saja yang diikuti dan sebagai apa. Yang terkahir adalah pertanyaan sekaligus diskusi terkait kondisi Islam saat ini, baik di Indonesia maupun dunia.

3. PENDIDIKAN
Pada sesi ini wawancara lebih santai karena bisa dibilang seperti diskusi terkait dunia pendidikan. Pertama tentu pertanyaan terkait latar belakang kita seperti nama, asal daerah, asal universitas dan sebagainya. Kemudian saya diminta untuk mempraktekan bagaimana memperkenalkan diri pertama kali di kelas. Setelah itu sesi wawancara ini lebih santai karena pewawancara memberikan sebuah gambaran atau kasus terkait dunia pendidikan saat itu, kemudian saya disuruh memberi tanggapan. Begitu seterusnya diskusi terkait bagaimana menjadi guru yang baik, siapa yang berperan penting dalam mengatasi pendidikan, dan sebagainya. Mungkin lebih ditekankan kepada sikap kita terkait kondisi pendidikan saat itu. Setelah itu menanyakan terkait buku apa saja yang sudah dibaca terkait mengajar dan bagaimana isinya. Mungkin pada sesi ini terkesan santai karena banyak diskusi dan berargumen, tapi perlu disadari bahwa argumen yang kita sampaikan juga sebaiknya berdasar sehingga lebih memperkuat argumen kita.

Itulah pengalaman wawancara yang bisa saya bagikan. Dalam menghadapi wawancara sebaiknya kita lebih siap lagi persiapannya. Usahakan jangan terlihat gugup dan bersikap lebih percaya diri sejak awal masuk ruang wawancara. Karena ketika kita gugup dan tidak percaya diri akan membuat kita terlihat tidak siap yang mengakibatkan terbata-bata dalam menjawab pertanyaan, pikiran menjadi buyar (blank), dan berkeringat dingin. Semoga bermanfaat!

Baca Juga:



No comments:

Post a Comment

Komentarlah dengan bijak

Post Unggulan

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Wisata Edukasi dan Sejarah

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Wisata Edukasi dan Sejarah My Own Property Yogyakarta memang terkenal dengan beragam wisatanya...

Popular Posts