Beberapa Karakter
Pembeli Dan Cara Menghadapinya
Terkadang
dalam transaksi jual beli ada beberapa karakter pemebeli yang membuat mood
penjual berubah-ubah sehingga transaksi tidak berjalan dengan lancar. Pengaruh
pembeli sangat kuat sehingga penjual harus tetap bisa menjaga moodnya tetap
baik agar transaksi berjalan lancar. Berikut beberapa karakter pembeli dan cara
menghadapinya.
1. Pembeli yang ramah
Sebagai
seorang pembeli, memang seharusnya menunjukan sikap ramah saat akan
bertransaksi. Itu menunjukan bahwa antara pembeli dan penjual sama-sama saling
membutuhan. Bukan sekadar pembeli harus memenuhi segala keinginannya tanpa
memperdulikan penjualnya. Pembeli dengan karakter ramah biasanya datang dengan
tersenyum, dan jika di sapa dia akan tambah tersenyum dan membalas salam dari
penjual. Cara menghadapi pembeli karakter seperti ini adalah penjual juga harus
bersikap ramah dan bisa mengatur cara berkomunikasinya agar pembeli merasa
dihargai dan akan menjadi pelanggan setia. Walaupun suasana penjual sedang
marah, dongkol, dan sebagainya, tetapi tetap harus menunjukan sikap yang ramah
pula.
2. Pembeli yang cuek
Pembeli
dengan karakter seperti ini memang sering kita temukan. Ketika kita senyum, dia
seolah-olah tidak peduli. Ketika disapa, dia tidak akan menyapa balik. Ketika
ditanya mau beli apa, dia tidak menjawab. Dia seolah-olah adalah yang sangat
dibutuhkan, dan penjual tidak dianggap sama sekali. Menghadapi tipe pembeli
seperti ini sepertinya sedikit sulit karena tidak ada interaksi, hanya ada
interaksi dingin. Cara menghadapinya adalah dengan tetap menjaga mood kita
tetap baik. Jangan sampai terpengaruh menjadi cuek. Tetap menanyakan
keperluannya, menjelaskan produk kita dan jangan sampai kita menjadi muram.
3. Pembeli yang sok tahu
Terkadang,
ada saja pembeli yang sok tahu, tapi sebenarnya tidak tahu. Karakternya hampir
sama seperti si cuek itu. Ketika ditanya tidak menjawab, ketika disapa tidak
membalas sapa, ketika diberi senyuman tidak membalas senyum. Dan yang paling
menonjol adalah dia datang untuk membeli tapi hanya lihat-lihat produk,
intip-intip, pegang-pegang, dan ketika sudah lama dan bingung, dia baru
bertanya. Bikin gedeg juga si, tapi itulah karakternya. Sok tahu, tapi ternyata
tidak tahu. Cara menghadapinya adalah biarkan saja dia seperti itu, tunggu
sampai dia benar-benar bertanya dan melakukan transaksi. Karena kalau kita
terus menawarkan produk, dia hanya diam dan lihat-lihat dan bikin eneg. Tetapi,
kita harus tetap menjada mood dan tetap ramah agar tidak ikutan jadi sok tahu.
4. Pembeli yang merasa paling berkuasa
Pembeli
dengan karakter seperti ini biasanya cuek. Dia datang, langsung to the point
banget ngomongnya. Tidak senyum, tidak menyapa. Kalau disapabut tidak menyapa
balik, ketika ditanya tidak menjawab. Dia biasanya tidak suka berinteraksi,
lebih menunjukan kekuasaannya sebagai pembeli yaitu datang, membeli, ya sudah
langsung pergi. Cara menghadapinya adalah dengan sama-sama menunjukan sikap
tegas dan tetap menjaga suasana transaksi. Sikap tegas disini berarti tidak
terlalu banyak berinteraksi, dan memberikan apa yang dia butuhkan tanpa member
banyak tawaran lain karena itu biasanya tidak ditanggapi.
5. Pembeli yang santai
Pembeli
dengan karakter seperti ini biasanya lebih ramah dan menghargai penjualnya. Dia
lebih suka bertanya tentang produk, banyak berinteraksi dan kadang berinteraksi
diluar produk dan transaksi jual beli. Pembeli dengan karakter ini lebih enak
dalam membangun suasana transaksi yang santai tapi mengena. Karena kita punya
kesempatan untuk lebih menawarkan dan memperkenalkan produk. Cara menghadapinya
adalah dengan tetap menjaga mood dan ikuti ritme transaksi dan interaksi sesuai
pembeli. Dengan begitu, dia akan lebih mudah menerima tawaran-tawaran tentang
produk kita.
6. Pembeli yang terburu-buru
Terkadang
ada saja pembeli yang terburu-buru dan ingin cepat-cepat. Biasanya dia akan
cepat dalam menentukan pilihan produk yang ingin dibeli. Dia lebih mudah
menerima apa yang dia inginkan tanpa banyak pertimbangan. Cara menghadapinya
adalah dengan tetap menjadi kita sebagai penjual tetap santai dan ramah, jangan
terbawa suasana menjadi gugup dan ingin cepat menyelesaikan transaksi. Tawarkan
produk yang dia inginkan dan yang paling baik, karena dia biasanya akan segera
menentukan tanpa melihat harganya. Jadi kesempatan baik bagi penjual untuk
menawarkan produk terbaiknya sesuai kebutuhan pembeli.
7. Pembeli yang ngenyel, tidak mau tahu, dan merasa benar
sendiri
Pembeli
dengan karakter seperti ini memang agak sedikit sulit dihadapi. Dia merasa
paling tahu produknya sehingga ketika dijelaskan tidak akan menerima dan selalu
merasa apa yang dia tahu adalah yang benar. Dia selalu ngeyel dan apa yang dia
inginkan harus ada. Susah memang dan harus bersabar. Cara mengahadapinya adalah
biarkan dia berbicara dulu sampai selesai, dan biarkan dia menyampaikan
keinginannya. Baru setelah itu, tawarkan produk yang ada dengan menunjukan
barangnya dengan memberikan penjelasan sedetail mungkin. Jika dia tidak percaya
dan masih ngenyel, biarkan dia ngeyel terlebih dahulu. Kemudian jelaskan lagi
dengan ramah. Jika masih ngeyel maka biarkan saja dia, karena jika tetap
dilayani, maka akan mengubah mood kita menjadi ikutan ngeyelan.
Itulah
beberapa karakter pembeli dan cara mengahadapinya berdasarkan pengalaman
pribadi. Jika ada yang benar maka dapat diaplikasikan, jika banyak
ketidaksesuaian, maka carilah yang sesuai. Intinya, dalam mengahadapi pembeli,
sebagai penjual harus tetap menjaga moodnya agar tetap jernih. Jangan mudah terbawa suasana pembeli
karena dapat mengacaukan transaksi. Walaupun sejatinya pembeli adalah raja dan
penjual menyediakan kebutuhan pembeli, namun sebagai penjual juga harus bisa
menunjukan kekuasaannya. Karena pembeli dan penjual sama-sama saling
membutuhkan.